Keadaan zaman sekarang semakin lama semakin jauh dari zaman Rasulullah. Meskipun semua fasilitas menjadi lebih baik dari zaman dahulu, tapi jika dilihat dari keimanan, semakin lama jutsru semakin memburuk. Hal yang dulunya terlarang di zaman Nabi, kini justru diserukan para ‘Ustadz’ bahkan sering dilakukan oleh umat Islam.
Perbedaan keshalehan zaman dahulu dan sekarang sangat berbeda. Banyak orang yang bangga dengan hal yang bukan Islam tapi terlihat Islami. Mereka menganggap bahwa apa yang mereka yakini adalah benar, bahkan mereka mencari dalil untuk membenarkan anggapannya itu. Hal ini sering diserukan oleh para ‘Ustadz’ zaman sekarang meskipun berbeda dengan apa yang diajarkan oleh Rasulullah dulu. Inilah hal yang terlarang di zaman Nabi, sekarang diserukan para Ustadz.
Sekarang ini, banyak bermunculan orang-orang berpenampilan rapi, berdasi atau yang sering disebut ‘Ustadz’ ataupun para motivator. Sebagian dari mereka sering mengatakan jika salah satu penyebab Allah tidak mengabulkan doa kita adalah tidak detailnya doa yang kita panjatkan. Misalnya, kita hanya ingin kaya. Mereka mengajarkan pada kita jika kita meminta sebuah mobil, maka mintalah dengan rinci, seperti mobil keluaran terbaru, berwarna merah, spionnya, harganya, rodanya, dan masih banyak lagi.
Apabila kita berdoa semacam itu, maka akan terlihat seolah-olah kita mempunyai kuasa dalam mengatur Allah agar mengabulkan semua nafsu kita. Mereka beralasan bahwa Allah selalu ada dengan prasangka hamba-Nya. Padahal, apabila kita lihat lagi dari kehidupan zaman Rasulullah, maka kita dapat mengetahui jika hal tersebut jauh dari ajaran Allah. Bahkan, dulu terlarang di zaman Nabi, sekarang diserukan Ustadz.
Pada suatu hari, anak dari Abdullan bin Mughaffal berdoa kepada Allah bahwa ia meminta istana putih di sisi kanan surga jika ia masuk ke dalam surga. Mendengar hal tersebut, ayahnya pun mengingatkan bahwa sebaiknya doa kita hanya meminta masuk ke dalam surga, diberikan perlindungan dari api neraka. Hal ini dikarenakan, suatu ketika ayahnya pernah mendengar sabda Rasul yang mengatakan jika pada suatu saat akan ada kaum dari umat manusia yang berlebih-lebihan dalam berdoa dan bersuci.
Para ulama sepakat, bahwa maksud dari berlebih-lebihan adalah istana dengan warna putih yang berada di sebelah kanan surga jika ia masuk di dalamnya. Inilah yang terlarang di jaman Nabi, kini diserukan para Ustadz.
Selain itu, terdapat riwayat lain yang juga menceritakan mengenai hal ini. Suatu ketika ada seseorang yang berdoa bahwa ia meminta surga dan keindahan, kenikmatan, ini dan itu. Ia juga meminta perlindungan Allah dari api neraka, belenggu-belenggu, rantai-rantai, dan lain-lain. Berdasarkan doa tersebut, seharusnya kita sudah mengetahui jika surga itu sudah termasuk kenikmatan, keindahan dan hal-hal lain yang baik. Selain itu, pastinya neraka juga sudah termasuk segala siksaan, belenggu dan hal-hal yang buruk lainnya.
Sebagai seorang hamba, kita tidak perlu berlebih-lebihan dalam meminta kepada Allah. Tanpa meminta pun Allah tahu apa yang sedang kita alami, apa yang sedang ada di dalam hati kita. Meskipun demikian, kita harus tetap berdoa kepada-Nya. Karena hanya kepada Allah lah kita pantas untuk meminta dan menyandarkan kehidupan pada-Nya. Satu hal yang perlu kita perhatikan adalah Allah tahu yang terbaik untuk umat-Nya.
Maka, akan lebih baik jika kita selalu berdzikir kepada Allah dan memperbanyak serta memperbaiki amal ibadah kita. Dengan demikian, pastinya Allah akan membalas perbuatan baik kita, baik itu di bumi atau di akhirat kelak.