Suatu hri tinggal lah sebuah keluarga sederhana yg tepatnya ada di Kab Aceh Tamiang, Provinsi Aceh. Cerita ini jalan lebih kurang 3 thn yg dahulu & dikisahkah segera seorang anak yg alami peristiwa ini lewat cara riil. Seseorang bapak & ibu beserta ke3 anaknya tinggal layaknya seperti keluarga umum. Di Mana sang ayahpun masing-masing harinya pergi bekerja, & ibu juga repot mengurus rumah tangga.
Sehari-harinya ke3 anaknya pergi kesekolah, dimana anak yg sulung telah duduk di bangku SMP kelas 2, sementara anak yg ke-2 duduk dikelas 5 SD, sedang yg bungsu adalah seseorang anak wanita kecil berumur 3 th. Cerita ini begitu mengharukan, jadi yakinkan anda membaca cerita ini dgn baik & konsentrasi. Karena narasi ini lumayan singkat tetapi mungkin saja saja anda tidak ingin bisa menahan air mata anda saat setelah anda membaca cerita haru ini.
Satu saat dimana waktu keluarga itupun tengah melakukan aktivitas mereka seperti umum, tiba tiba sang ibu dari ke-3 anak itupun meninggal dunia dunia. Sontak pada saat itu keluarga yg terutama bapak & ke-3 anaknya terperanjat & tak kuasa menahan tangis mereka. Sebab kepergian sang ibu demikian cepat & terasanya tiba tiba, sang ibupun tidak alami sakit atau kecelakaan. & dgn tiba tiba ALLAH SWT juga memanggil sang ibu & meninggalkan keluarganya untuk pada saat lamanya.
Setelah sang ibu meninggal dunia, hingga jenazahnya juga dimandikan, dikafankan, & pada akhirnya dikuburkan. Ke-3 anaknya juga menangis haru, lebih-lebih lagi putri bungsu yg tetaplah sangat kecil & tetaplah merindukan pelukan dan kasih sayang dari sang ibu. Namun berbarengan kepergian sang ibu, hingga pelukan & kasih sayang itu tidak akan pernah dapat dirasa oleh putri kecil itu utk sepanjang lamanya.
Ibu juga wafat & diantarkan kekuburan untuk segera dimakamkan. Setelah sistem penguburan usai, keluargapun pulang kerumah. Ke esokan harinya, putri bungsu itu menyampaikan pada ayahnya mengenai hal mimpinya semalam. Ia juga mengemukakan pada ayahnya, kalau semalam dia punya mimpi bersua dgn almarhumah ibunya, & ibu juga menyampaikan, tolong
mengeluarkan ibu nak dari kuburan ini. Mendengar putri bungsunya bicara seperti itu, ayahpun menyampaikan, " sudahlah nak! ibu sudah
tidak ada, lumrah bila engkau masihlah teringat ingat, ungkap bapak pada putri bungsunya " Anak itu juga diam.
Keesokannya tepatnya dihari ke-2 setelah pemakam ibu, putri bungsu itupun menyampaikan tentang mimpinya semalam pada abang abangnya. Dianya menyampaikan, abang! semala adik punya mimpi kalau ibu minta di keluarkan dari dalam kuburannya, & abangnya lantas bergegas menyampaikan tentang mimpi sang adik pada bapak. & bapak juga mengemukakan, sudahlah nak, adikmu itu tetaplah sangat begitu kecil, lumrah saja ia begitu sedik sepeninggalan ibu mu.
Esok harinya, tepatnya dihari ke3 setelah pemakaman ibunya, putri bungsu itu dan kembali memberi tahu pada ayahnya menyangkut tentang mimpinya, kalau almarhumah ibu, benar benar minta di keluarkan dari dalam kuburnya. Putri bungsu itupun menangis sejadi jadinya, & selalu memaksa sang bapak utk pergi kekuburan & keluarkan ibu dari kuburannya. Lihat anak kecilnya tetaplah menangis keras, hingga sang ayahpun menjumpai aparat kampung & memohon tolong pada masyarakat kampung setempat, buat membantunya menggali kembali kuburan almarhumah istrinya.
Dengan keaadaan yg bingung & heran, masyarakat kampung juga segera menolong sang bapak & pergi kekuburan istrinya. Semua ada lihat penggalian makam itu, terlebih lagi putri bungsu yg tetaplah menangis lihat penggalian makam ibunya. Setelah penggalian usai, ternyata mimpi anak kecil itupun benar & riil! Mengapa demikian? Lantaran beberapa penggali pendam, merasakan ibu itu dalam posisi 1/2 duduk atau seperti tengkurap.
Kain kafan pembungkus tubuhnya juga sudah terlepas, sinyal kalau ibu itu berikhtiar buat melepas kain kafannya & buka tali, lantas berusaha utk membongkar papan penutup lahatnya. Ketika itu, beberapa penggali kuburpun tiba tiba menangis, lantaran melihat kalau ibu itu sesungguhnya benar benar masih tetap hidup. Namun lantaran telah terkubur sepanjang 3 hri, hingga dianya juga wafat didalam kuburannya sendiri.
Beberapa tetua dikampung itu juga menyampaikan, kalau ibu ini sesungguhnya telah mati suri. Lantas dianya tersadar saat telah didalam lahatnya. Kalau saja, kita meyakini mimpi anak kecil ini pada hri pertama, peluang nyawa ibu ini masih tetap dapat terselamatkan. & pesan moral yg dapat kita ambillah dari hikmah narasi ini, kalau jangan sampai menyepelekan perkataan ucapan anak kecil, karena bisa jadi itu adalah pesan yg benar..
sumber : kompliti. com