Seseorang seringkali menggunakan kata-kata formal namun banyak yang salah dan bahkan mereka telah lama menggunakannya tanpa tahu arti sesungguhnya, inilah 5 kata yang sering diucapkan tanpa tahu artinya. Apa saja kelima kata itu?
Inilah 5 kata yang Sering diucapkan Tanpa Tahu Artinya
Bahasa Indonesia merupakan bahasa persatuan yang telah digunakan oleh banyak orang dikehidupan sehari-hari, namun ternyata tidak semua orang Indonesia memahami makna yang terkandung dalam setiap kata yang mereka ucapkan, meskipun begitu mereka tetap yakin bahwa kata-kata yang diucapkannya merupakan kata-kata yang benar dan sesuai dengan tempatnya.
Apa saja kata yang sering diucapkan orang walau tidak tahu artinya? berikut adalah 5 kata yang sering diucapkan namun banyak yang tidak tahu artinya dan bahkan salah dalam penggunaannya:
1. Rubah.
Apa itu kata rubah? Rubah merupakan salah satu jenis binatang omnivora yang memiliki kecepatan dalam berlari. Namun dalam banyak kegiatan seseorang sering menggunakan kata rubah tetapi bukan bermakna sebagai hewan melainkan bermakna cara untuk menjadikan sesuatu yang baru. Contohnya dalam banyak pertemuan formal banyak ditemukan seseorang menggunakan kata rubah yaitu ”tolong bagian yang ini harus segera dirubah”. Kata rubah pada kalimat tersebut merupakan suatu kesalahan karena rubah pada kalimat itu bermaksud pada kata ubah, sehingga yang benar adalah ‘ubah’ bukan ‘rubah’.
2. Absen.
Kata ‘absen’ telah banyak digunakan secara tidak benar, contohnya adalah “tolong titip absen ya”. Pada kalimat itu kata ‘absen’ berarti kehadiran, namun kenyataannya kata ‘absen’ berarti tidak hadir. Jika merujuk pada makna aslinya maka kalimat diatas bisa berarti menitipkan ketidak hadiran seseorang. Aneh bukan? Jika tidak tahu artinya jangan ucapkan.
3. Acuh.
Kata ‘acuh’ biasanya digunakan oleh seseorang dengan makna yang jelek yaitu tidak peduli dan kata ini sering digunakan dalam sebuah lirik lagu yang juga mengartikannya ketidakpedulian. Namun ternyata kata ‘acuh’ memiliki arti peduli, jadi jika yang dimaksud adalah tidak peduli maka kata yang benar adalah tak acuh atau tidak acuh.
4. Seronok.
Seringkali kata ‘seronok’ digunakan untuk konotasi negatif dan banyak orang yang telah menggunakannya dengan salah kaprah. Seseorang sering menggunakan kata-kata ini seperti janganlah berpakaian yang seronok, maksud dari kalimat tersebut dalah janganlah menggunakan pakaian yang tidak sopan. Padahal arti kata seronok sesungguhnya adalah bagus atau enak dilihat. Namun jika dikaitkan dengan kalimat diatas berarti artinya janganlah menggunakan pakaian yang bagus. Sungguh menggelikan bukan? Bahasa Indonesia menjadi salah kaprah digunakan oleh orang Indonesia sendiri, padahal seluruh penduduk negeri ini telah belajar bahasa Indoensia sejak mereka menginjak sekolah dasar dan bahkan sekolah TK.
5. Geming.
Seringkali orang menggunakan kata ‘geming’ dan masih salah mengucapkan kata ini karena tidak tahu artinya. Contoh kalimat salah yang menggunakan kata geming yaitu ‘diam tak bergeming’. Maksud dari kalimat itu adalah diam tidak bergerak, namun arti sesungguhnya dari kata ‘geming’ adalah tidak bergerak jadi kalimat diatas jika diartikan secara benar artinya diam tidak tidak bergerak alias diam bergerak. Hal ini sangat kontradiksi dengan maksud kalimat yang diucapkan. Sungguh aneh ya? tapi kesalahan ini telah mengakar dalam jiwa mayoritas orang Indonesia dan susah untuk diperbaiki.
Bahasa Indonesia merupakan bahasa persatuan seluruh penduduk Indonesia sehingga sejak dini setiap orang sudah diperkenalkan dengan bahasa ini dan bahkan dipelajari di sekolah formal sejak sekolah dasar, namun ternyata penggunaan bahasa Indonesia yang sesuai dengan EYD yang berlaku kurang diperhatikan sehingga banyak yang menggunakan bahasa ini dengan salah kaprah.
Itulah 5 kata yang sering diucapkan tanpa tahu artinya dan bahkan telah digunakan sejak dahulu kala secara turun temurun tanpa ada perubahan.